Harta, ketampanan, kecantikan, kecepatan, kelincahan, kecerdasan setiap orang pasti beda, tapi waktu yang diberikan Allah Swt. kepada kita pastilah sama. Jadi Allah Swt. memberikan modal waktu yang sama kepada kita semua. Maka barang siapa yang hari ini memanfaatkan waktunya lebih jelek dari hari kemarin celakalah dia (kalau diibaratkan dengan usaha artinya bangkrut alias gulung tikar), dan barang siapa yang hari ini memanfaatkan waktunya sama dengan hari kemarin rugilah dia (hasil usahanya tidak mampu menutup biaya operasional). Jadi pilihanya hanya satu kalau kita ingin menuai keuantungan, hari ini harus lebih baik dibandingkan hari kemarin dalam memanfaatkan waktu yang telah Allah berikan kepada kita.
Bagaimana agar kita mampu menuai keuntungan? Sibukkan kegiatan kita sehari-hari dengan yang wajib dan sunah, hindari kegiatan yang mubah dan makruh, serta campakkan sejauh-jauhnya perbuatan yang haram. Biar tambah greng lagi lakukan kegiatan yang diberikan keuntungan berlipat oleh Allah Swt., misalnya infak di jalan Allah (700 kali lipat), Sholat Tahajud (diangkat derajatnya), Sholat berjamaah (diganjar 27 kali lipat),? beribadah di Masjid Nabawi (1000 kali dibandingkan dengan di masjid lain), beribadah di Masjidil Haram (100.000 kali), Masjidil Aqsa (500 kali), dakwah (pahalanya terus mengalir dari orang yang menerima dakwah kita), silaturahmi (memperpanjang umur dan dimurahkan rizki) dan masih banyak akitivatas lain.
Untuk itu mengelola (management) waktu itu sangat penting bagi kita. Namun adakalanya kita sangat abai dalam mengelola waktu, ukuran yang kita gunakanpun tahunan. Misalnya umurmu sudah berapa tahun? Jarang yang bertanya umurmu sudah berapa bulan (kecuali bagi bayi), atau umurmu sudah berapa hari? Apalagi jarang kita temukan ada yang bertanya usiamu sudah berapa menit? Padahal setiap detik dan menit kita sangatlah berarti. Kalau ingin bertanya pentingnya menit cobalah bertanya kepada penumpang pesawat yang tertinggal beberapa menit.? Dan kalau ingin tahu berharganya detik tanyalah kepada juara kedua pelari atau perenang? Pasti dia menjawab andai saja saya beberapa detik lebih cepat dari dia pastilah saya juaranya. Itu sebabnya, untuk menjadi juara atau kalah, kita hanya butuh satu detik.
Sobat muda, usia saya? kini sudah lebih dari 18.921.600 menit. Nah sekarang hitung, sudah berapa menit usiamu? Berapa menit yang sudah engkau hambur-hamburkan? Dan berapa menit yang sudah engkau biarkan pergi percuma tanpa makna? [Jamil az-Zaini]
Dikutip abis2an dari
http://wiwikhaylila.wordpress.com/2011/02/04/sudah-berapa-menit-usiamu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar