Selasa, 18 September 2012

Menanti Kehadirannya Gerimis Senja



Menyelami ketelitian senja di pelabuhan, tak ubahnya seperti siang dan malam yang terus berganti. Ini sudah hari yang ke 1.460, dan aku masih saja setia mengunjungi dermaga ini tepat saat bukit pasir di sana mulai tertutup kabut.

Saat itu gerimis senja mulai turun. Tak ada keributan, sepi. Tapi tak berarti dengan hatimu. Kau melaju dengan tekad menantang laut. Azzammu hanya untuk mengerti bahwa air laut itu asin, saat merpati lain baru mengetahui bahwa gula itu manis. Lalu dengan lantang kau kepakkan sayap dan memulai pelayaranmu itu. 

Bagiku menanti diterpa sinar lembahyung seperti merenda hidup ini. Rajahku hanya kesabaran dan dengan suatu pengertian bahwa gerimis senja itu akan datang kembali dan layarmu akan merapat di dermaga ini suatu saat. Sejak kepergianmu, sama sekali hujan tidak turun, bahkan gerimis pun enggan. Entahlah, aku juga tidak tahu kenapa lagit tiba-tiba menjadi egois.

Jika suatu ketika di samudra yang luas sana, kau pernah mendengar tentang si merpati yang telah patah sayapnya, harus kuakui itulah aku. Bahkan saat itu seakan bumi tak berkutub. Tak tahu lagi bagaimana aku harus mengepakkan sayap ini. Terbang mengunjungi dermaga, ataukah perjalanan ini berhenti sampai di sini.

Mereka bahkan tidak mau peduli dengan sayapku itu, pun saat kumeronta kesakitan. Kemudian tidak tahu bagaimana caranya pasir waktu selesai mengantarku sampai di sini. Mereka bilang ini absurd, tidak masuk akal. Mana mungkin merpati yang patah sayapnya bisa terbang hingga ke pelabuhan? Lagi-lagi dengan pasrah aku hanya bisa menjawab “entahlah”. Kuasa Tuhan lebih mujarab dari prediksi manusia terhebat di dunia ini.

Siapapun kau, merpati, mungkin ini adalah hari terpanjang dalam pelayaranmu. Sayapku telah patah, mampukah tegak kembali? Sedikit saja aku ingin menggantungkan dendam ini, hanya dengan bicara. Mungkin pula kau telah menepi di perbatasan lain, dan jika memang begitu akhir dari penantianku adalah ketidakjujuran pada kekonyolanku.

Siapapun kau, merpati, gerimis senja akan turun lagi.

#Inspirasi dari cerpenku yang kena virus..
Image: lepassenja.blogspot.com

3 komentar: