Minggu, 08 April 2012

UAN? No More Galau*


“Mendengar kata satu ini seperti dunia mau kiamat. Lha pie to?, nasib tiga tahun hanya ditentukan selama 4 hari buat SMP dan 5 hari buat temen-temen SMA”. 

Begitu cuplikan kata Ipang seorang siswi bantul beberapa hari menjelang Ujian Nasional. Nggak salah juga sih kata-kata anak berkerudung dengan warna kulit sawo matang itu, pasalnya Ujian seperti telah menjadi momok menakutkan bagi sebagian teman-teman. Tempat-tempat les penuh bahkan hingga ada yang membuka kelas malam. Ritme belajar naik, padahal sebelum ujian ogah-ogahan. Belum lagi tuntutan sebagian orangtua yang mematok anaknya harus di SMA favorit atau perguruan tinggi negri. Walhasil muncullah wabah galau berjamaah.

Gimana denganmu sob? Mau termasuk golongan yang mana kamu? Yang ikut-ikutan ribut atau jangan-jangan malah nggak peduli sama sekali karena mengandalkan bocoran, yang ini jangan dong ya.. Oke sob, tulisan ini sedikit menemani hari-harimu yang lagi dilanda ‘kegelapan’ (hehe, sengaja bikin kata ekstrim).

Sob, anggapan kalo ujian adalah masa kegelapan nggak salah-salah amat kok. Semua orang yang pernah hidup di dunia ini pasti akan menghadapi ujian seperti yang kamu hadapi sekarang. Cuma waktu dan pelaksanaannya aja yang agak beda dan masing-masing orang bentuk ujiannya juga nggak sama. 

Ada banyak ujian di dunia ini, bagi seorang anak ujiannya adalah bagaimana menjadi anak shalih/shalihah. Bagi seorang bapak ujiannya adalah bagaimana bisa ngasih makan anak istrinya termasuk menyekolahkan anak-anaknya dengan cara yang halal. Bagi seorang ibu ujiannya adalah bagaimana mendidik anak-anaknya. Semua itu adalah ujian. Dan ujian kamu sekarang adalah menghadapi segelintir soal dalam waktu kurang dari seminggu.

Sob, Ujian Nasional ini hanya sepetak kecil ujian kita di dunia, cz masih banyak ujian-ujian lain. Buat kamu yang kini duduk di bangku SMP, masuk SMA untuk mengalahkan beberapa temanmu itu juga ujian, MOS itu juga ujian, tiga tahun kedepan lagi–lagi ada Ujian Nasional. Buat kamu yang lagi duduk di bangku SMA, jangan menganggap ujian ini paling berat. Masih ada ujian untuk mendapatkan kursi perguruan tinggi dengan mengalahkan ribuan teman-teman lain. Saat kuliah banyak lagi ujian dengan bentuk yang udah beda lagi tentunya. Jadi Ujian Nasional ini hanyalah salah satu ujian kecil yang akan menentukan kualitasmu.

Meskipun cuma ujian kecil, bukan berarti boleh dianggap sebagai hal yang sepele. Semua ujian itu penting dan harus diselesaikan dengan maksimal. Itulah yang disebut Allah sebagai orang yang menang. Orang yang menang itu selalu menghadapi semua bentuk ujian dengan kesiapsiagaan. Mulai dari awal hingga akhir. 

Anggap saja Ujian Nasional ini sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Inget sob, nilai yang akan tercetak di lembar ijazahmu kelak bukan semata ditentukan oleh keberhasilan tanganmu menyilangkan jawaban. Tapi ada banyak faktor X yang menyertaimu, orang jawa bilang “wong bejo iku ngalahke wong pinter” (Orang beruntung itu mengalahkan orang pintar). Banyak orang pintar, nilainya pas TO aman-aman aja, eh ternyata nggak lulus. Lulus dengan nilai sangat memuaskan, eh ternyata nggak tembus SNMPTN. Tapi banyak juga yang nilainya TO nggak pernah lulus, eh nilainya bagus. Ada juga yang nggak lulus Ujian Nasional, eh lolos SNMPTN. Jadi, apa bisa dijamin keberhasilanmu cuma ditunjang dengan usahamu yang semalam suntuk?.

Faktor X yang sering tersembunyi itulah yang harus imbangi dengan usaha kita yang pol-polan. Ibaratkan kalo minta uang sama bokap, mintanya harus sopan nurutin apa mau beliau, dll. Nah begitu juga dengan Allah. Kalau mau lulus, ikuti apa mau Allah, mendekatkan diri kepada Allah dengan tahajud misal, shalat dhuha bisa, rajin tilawah, dll. Dan jangan lupa minta restu ortu. Biarpun cuma “pak buk, mohon dido’akan ya?”, do’a mereka tokcer sob. Catet ini!!

Kalau mau hasilmu maksimal dan menjadi orang yang menang, jangan nyontek apalagi beli jawaban. Okelah pengawas nggak tahu, tapi Allah tahu sob. Allah tahu saat kamu melingkari jawaban, mikir apa jawaban yang tepat, bahkan saat kamu punya keinginan buat ngintip jawaban teman. 

Gimana kalo nanti suatu saat Allah murka dan menghukummu dengan susah dapet kerja, susah dapetin sekolah idaman dan di akhirat siksanya lebih parah, nah loh! Padahal semua yang kita lakukan apapun itu akan dimintai peranggungjawabannya dihadapan Allah. Termasuk Ujianmu yang satu ini. Kalau mau berhasil dan diridhai oleh Allah jangan sekali-kali nyontek. Dijamin, sampe tua nanti kamu pasti punya kepuasan tersendiri karena berhasil dengan usahamu sendiri dan ridha Allah tentunya.

Kalau nanti Ujian Nasional udah kelar, lalu apa yang harus dilakukan? Yang pasti kita nggak boleh hura-hura, keliling kota, nyoret-nyoret tembok bahkan sampe pesta esek-esek. Na’udzubillah. Ujian yang lainnya masih menunggu sob. Harusnya kita tetap istiqomah pada jalan kita di awal. Nggak lucu kan, kita taat kalo ada maunya. Tiba-tiba menuh-menuhin masjid, giliran Ujian Nasional selesai masjidnya sepi lagi.

Buat yang nggak lulus gimana? (bukannya mendo’akan lho..), sedih boleh, tapi jangan putus asa sampai bunuh diri, ngurung di kamar, nggak mau makan, dll. Masih ada nafas untuk hari esok. Kamu masih punya kesempatan buat memperbaikinya. Hasilmu jelek itu bukan hukuman buatmu, bukan berarti kutukan juga. Itu hanya cambukan kecil agar kamu lebih giat lagi. Lebih kenceng belajarnya, lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Yakin deh usaha dan do’a itu berbanding lurus dengan hasil. Semakin kenceng kamu berusaha dan berdo’a, makin kenceng juga keinginanmu tercapai. Dan inget, apapun usahamu, berapapun nilai yang kamu dapatkan, semua akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah. 

Oke sob, mungkin itu sedikit kata-kata yang bisa menghilangkan stressmu. Kalo masih kurang, boleh hubungi CP di bawah ini biar kita bisa menjadikanmu menang sesuai yang kamu harapkan. UAN? No More “galau”

*ditulis untuk Buletin Remaja Metanoik edisi khusus
 

3 komentar:

  1. wah udah mau UAN to ini,ckckc..
    gak kerasa aku udah hampir 4 tahum menininggalkan bangku SMA waktu terasa begitu cepat..:)

    click: EPICENTRUM:Lebah_Madu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. ,makasihh mb umi,., doain aku yah :) :) semoga dimudahkan besuk,. :)

      Hapus